Masya Allah, Satu Keluarga Jadi Guru Ngaji Tanpa Pungut Bayaran

Masya Allah, Satu Keluarga Jadi Guru Ngaji Tanpa Pungut Bayaran
Masya Allah, Satu Keluarga Jadi Guru Ngaji Tanpa Pungut Bayaran
Pejuang Hijrah - Memulai perjalanan khidmatnya untuk Al-Qur’an di 2012, Ustadz Malik bersama istri, Ustadzah Siti Robiah, mengawali kehidupan baru mereka dengan mengajar buah hatinya sendiri serta beberapa anak-anak tetangganya. Ruang tamu rumah yang terletak di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu menjadi tempat mengaji.

Lambat laun anak didiknya terus bertambah. Ruang tamu itu tak bisa lagi menamping anak-anak yang belajar mengajai. Ustadz Malik tak putus asa. Ruang dapur kembali dikorbankan sebagai areal mengaji. Ia dan istri terpaksa melakukan demi anak-anak yang ingin mengaji bersama mereka.

Meski sibuk mengajar ngaji, Ustadz Malik memiliki banyak aktivitas, di antaranya petani dan tukang ojek.

Semua dia lakukan untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah dan menyambung hidup. Selama mengajar, Ustaz Malik dan istri memang tak memungut biaya kepada anak-anak yang belajar mengaji bersamanya.

Rasakan Pahitnya Hidup

Selama delapan tahun mengajar ia telah mengalami banyak lika-liku perjuangan. Banyak cobaan yang dilaluinya, salah satunya ketika ia diperkarakan ke Kepolisian lantaran seorang wali santri yang menuntutnya.

Tindakan tu nyaris membuat tempat mengajinya hampir tutup.

Namun karena ikhtiarnya, masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan tempat mengajinya pun dapat terus berjalan.

Dapat Bantuan

Pada 2018, Allah pertemukan Ustads Malik dengan PPPA Daarul Qur’an Cirebon melalui wasilah PLN Area Indramayu dan menjadi Rumah Tahfidz Daarul Qur’an PLN Al-Wafa.

Semenjak bergabung menjadi mitra Daarul Qur’an, Rumah Tahfidz Daarul Qur’an PLN Al-Wafa kian berkembang.

Saat ini, kegiatan belajar mengajar sudah dapat dilakukan di dua ruang kelas. Meski dengan dua ruang kelas, Rumah Tahfidz Daarul Qur’an PLN Al-Wafa masih membutuhkan tempat tambahan lagi untuk menampung santri yang ingin belajar di sana.

Miliki Banyak Santri

“ Saat ini, total 200 lebih santri yang belajar di rumah tahfidz, karena ruangan tidak cukup, dibagi waktunya dari pagi, siang dan malam, itupun saya masih belum bisa menerima yang daftar baru,” ujar Ustadzah Siti Robiah saat ditemui di Rumah Tahfidz PLN Al-Wafa, Kamis 5 November 2020.

Saat ini Ustadz Malik tak hanya ditemani sang istri dalam mengajar ngaji. Anaknya yang kini telah tumguh dewasa pun turut membantunya.

“ Saya dan keluarga ingin dapat barokahnya Al-Qur’an, mudah-mudahan dengan wasilah berkhidmat untuk Al-Qur’an bisa menjadi berkah untuk keluarga dan masyarakat Desa Sumuradem,” pungkas Ustadz Malik.
Advertisement